Senin, 16 Februari 2009

KIC

Latar belakang KIC
QS. Al Asr : 1-3
Demi Masa....
Sesungguhnya manusia dalam kerugian
Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.......

QS. Ali Imron 104
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, menyuruh (berbuat) makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

KAJIAN ISLAMIC CENTER

Kajian Islamic Center dibentuk pada awall tahun 2008, merupakan gagasan beberapa mahasiswa yang memiliki keinginan membangun suatu keadaan aktivitas kampus yang tidak hanya ngampus tapi ada kegiatan kerohanian. Sebab mahasiswa yang cerdas tanpa disuguhi santapan rohani maka jiwanya akan kosong, jiwanya mati dan akhirnya hanya otak saja yang menjadi andalan.
Kajian Islamic Center pada periode 2007/2008 di ketuai oleh Danang Sholahudin Semester V Bahasa Inggris. Kegiatan pertama yang dilaksanakan yaitu “Seminar” yang diadakan sederhana di auditorium STKIP.
Adapun susunan panitia pada tahun 2008/2009 sebagai berikut:



STRUKTUR KIC

Ketua : Eko Suprianto
Wakil Ketua : Agil Pranutianingrum
Sekretaris : Siyam Supiah
Divisi Usaha Dana : Danang S
Divisi Da’wah : Sukirno
Divisi Humas : Aziz
Divisi Muslimah : Binti Astutik
Anggota:

· Ari Amnan
· Agus Juwi Wahono
· Rafli
· Riski Arnitayanti
· Febri Listianingrum
· Indah
· Wahyuni
KEGIATAN YANG TELAH TERLAKSANA
Seminar Multi media
Kantin Gaul (Kajian Rutin Generasi Akhwat Unggul)
Solidaritas Palestin di Kampus
Solidaritas Palestin kerjasama dengan IKIP Madiun dalam rangka program Universitas Indonesia “Satu Milyar Untuk Palestina”
Infaq mushola (setiap Rabu)
Mading Mushola
Pembuatan Blog KIC dan E-mail
PROGRAM –PROGRAM KIC
1. Dana Sosial
2. KanTin GAul
3. Kantin IM (Ikhwanul Muslimin)
4. Mading Mushola
5. Keep our Mushola
6. Tafakur Alam Sughro
7. Tafakur Alam Kubro
8. Buletin KIC
9. Peringatan Hari Besar Islam
10. Nggak Ngaji, Nggak Gaul....! (Tripel N G)
11. Jaket KIC
12. Kartu Tanda Peserta KIC

KEAJAIBAN TUMBUHAN

Seorang mukmin berjalan di sebuah taman. Ia terpesona dengan keindahan taman yang merupakan kenikmatan Allah. Sesungguhnya, bagi yang sudi merenung, pada setiap benda terdapat kebesaran-Nya.
Sebagai contoh, tanaman merambat yang melingkarkan tubuhnya mengelilingi sebuah dahan atau benda lain, merupakan fenomena yang perlu dipikirkan secara seksama. Jika pertumbuhan tanaman ini direkam dan dipertunjukkan ulang dengan cepat, akan terlihat bahwa tanaman merambat ini bergerak seolah-olah ia adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Ia seolah-olah melihat dahan yang berada tepat di hadapannya, lalu ia mengulurkan dirinya ke arah dahan tersebut dan mengikatkan diri ke dahan seperti tali lasso.
Seorang mukmin yang menyaksikan semua ini kembali sadar bahwa Allah telah menciptakan semua benda hidup, dan bahwa Dia menciptakannya sebagai sistem yang unik dan tanpa cacat.
Ketika seseorang terus mengamati gerakan-gerakan tanaman ini, ia menemukan satu ciri menarik lain dari tumbuhan tersebut. Ia melihat bahwa batang tanaman merambat tersebut dengan kuat melekatkan dirinya di atas permukaan dimana ia berada dengan menjulurkan lengan-lengan sampingnya. Bahan yang kental yang diproduksi oleh tanaman yang tidak memiliki kesadaran tersebut merekat sedemikian kuat sehingga ketika tanaman ini dicoba untuk dipindahkan dengan cara menariknya dari tempat ia berada, maka cat yang ada ditembok akan ikut terangkat juga.
Begitupun dengan pepohonan. Pernahkan kita memikirkan bagaimana air mencapai dedaunan yang tinggi? Tidaklah mungkin bagi air dalam sebuah tanki di bagian bawah bangunan anda untuk naik ke lantai yang lebih atas tanpa adanya sebuah tanki hidroforik atau mesin pompa air yang kuat. Anda tidak akan mampu memompa air kendatipun hanya sampai ke lantai pertama. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada sistem pemompaan yang mirip dengan mesin hidrofonik yang dimiliki oleh pohon.
Allah telah menciptakan untuk tiap-tiap pohon semua sarana dan perlengkapan yang diperlukan. Tambahan lagi, sistem pemompaan di setiap pohon terlalu canggih dibandingkan dengan yang ada di bangunan tempat tinggal manusia.
Hal lain yang dapat dipikirkan berhubungan dengan dedaunan. Dedaunan itu sesungguhnya bukan bentuk sederhana seperti yang terlihat mata. Dedaunan, misalnya, adalah sesuatu yang rentan dan mudah rusak. Namun, daun-daun ini tidak kering kerontang karena panasnya terik sinar matahari yang menyengat. Ketika seorang manusia berada pada suhu 40oC dalam waktu yang sebentar, warna kulitnya berubah, ia menderita dehidrasi. Sebaliknya, daun mampu untuk tetap hijau di bawah panas matahari yang menyengat tanpa terbakar selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan meskipun sangat sedikit sekali jumlah air yang mengalir melalui pembuluh-pembuluhnya yang mirip benang. Ini adalah sebuah keajaiban penciptaan yang menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan ilmu yang tak tertandingi.
Begitulah, ketika menyusuri taman, kita memahami semua itu merupakan perwujudan sifat-Nya Yang Maha Indah (Al-Jamaal). Lihatlah: bunga anggrek. Kupu-kupu dengan ekornya yang indah meliuk di sela bunga.
Kupu-kupu, misalnya, adalah makhluk yang sangat indah dan elok untuk dilihat. Kupu-kupu, yang memiliki sayap dengan simetri dan disain semacam renda yang demikian teliti sehingga terlihat seolah-olah dilukis dengan tangan, dengan warna yang harmoni dan dipenuhi fosfor sehingga berpendar, adalah bukti daya seni yang tak tertandingi dari ciptaan Allah.
Banyaknya jenis tanaman dan pohon yang tak terhitung di muka bumi merupakan bagian dari keindahan ciptaan Allah. Bunga-bunga dengan warna yang beraneka-ragam dan berbagai bentuk pepohonan telah diciptakan sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia.
Seseorang yang memiliki keimanan akan berpikir bagaimana bunga seperti mawar, lavender, sedap malam, melati, anyelir, anggrek dan bunga-bunga lainnya memiliki permukaan yang sedemikian mulus, bagaimana mereka muncul dari biji-biji mereka dalam keadaan yang halus sama sekali tanpa ada lipatan-lipatan, bagaikan telah disetrika.
Satu lagi keajaiban ciptaan Allah adalah aroma sedap yang menakjubkan dari bunga-bunga ini. Mawar, misalnya, memiliki wangi yang tidak pernah berubah yang selalu dikeluarkannya. Bahkan dengan teknologi paling maju sekalipun, bau yang menyamai mawar tidak dapat dibuat.
Penelitian di laboratorium-laboratorium untuk menyerupai bau ini belum mendatangkan hasil yang memuaskan. Aroma parfum yang diproduksi dengan meniru bau mawar pada umumnya memiliki bau harum yang sedemikian kuat sehingga mengganggu orang. Tetapi bau asli dari bunga mawar tidak menimbulkan gangguan apapun bagi manusia.
Orang yang beriman sadar bahwa segala sesuatu ini diciptakan Allah agar ia memuji-Nya. Sadar akan hal ini, seseorang yang menyaksikan keindahan kebun ketika sedang berjalan-jalan akan mengagungkan Allah seraya mengatakan, ''Maa syaa Allahu, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)'' (QS. Al-Kahfi, 18: 39).

SAY NO TO VALENTIN'S DAY

SEPUTAR SEJARAH PERAYAAN
VALENTINE’s DAY
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidilmursalin, wa ba`du,
Di hari-hari ini, awal Februari sesekali pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah interior mall atau supermarket tersebut. Anda pasti menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik— apakah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga—yang didominasi dua warna: pink dan biru muda.
Dan kita pasti mafhum, sebentar lagi kebanyakan anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih tenar distilahkan dengan Valentine Day.
Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih. Valentine Day memang berasal dari tradisi yang bukan milik kaum muslim, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia.
Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataannya sama sekali berbeda.
Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan semacamnya sedikit pun tidak mengandung muatan religius. Sedangkan Valentine Day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena merayakan Valentine Day tidak bisa tidak berarti juga ikut mengakui kemusyrikan. Naudzubilahi min Dzalik. Mengapa demikian?
SEJARAH VALENTINE DAY

Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil.
Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentino yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M.
Konon menurut sejarah kekaisaran Romawi pernah diperintah oleh seorang kaisar yang super kejam yaitu Claudius II. Kaisar ini adalah seorang gila perang,karena mengidam-idamkan sebuah pasukan perang yang kuat, maka ia mengumumkan sebuah keputusan gila, yakni semua pertunangan dan perkawinan harus dibatalkan. Ia mengangggap perkawinan itu akan melemahkan semangat juang tentara-tentaranya.
Akan tetapi keputusan tersebut ditentang oleh kalangan agama yakni para pendeta. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena Cladius II sangat kejam kepada yang tidak berpihak padanya. Suatu ketika munculah sang hero yang bernama Santo Valentino. Valentino menikahkan sepasang pengantin Romawi. Kemudian Valentino bukan hanya dicambuk, dipenjara tetapi dipancung. Meninggalnya Valentino pada tanggal 14 Februari 269 yang kemudian dirayakan sebagai Valentine’s Day. Hari dimana orang beramai-ramai menyatakan perasaannya kepada orang-orang yang dicintai.

HUKUM MERAYAKAN VALENTINE’S DAY

Bagaimana kita yang dari bayi telah menyatakan “Laa illaha illalllah” lantas merayakan valentin ini?
Silakan sejenak kita merenung akan fungsi dari hati nurani kita. Yang sering sekali kita bunuh dengan keegoisan diri, yang sering kita tusuk dengan pedang nafsu kita. Tentu jawabnya penghormatan yang kelewat batas terhadap Valentino ini menjadi benih-benih syirik dan tidak boleh. Sebab pengkultusan (pensucian) hanya milik Allah SWT yang memberi berjuta kenikmatan. Firman Allah dalam QS. Ibrahim ayat 34 bahwa, wa in ta’udduu ni’matallahi laa tuhshuhaa.....” artinya dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tak akan dapat menghitungnya.

Lagi pula sebagai seorang muslim dalam menyatakan cinta kepada yang kita cintai tidak perlu menuggu valentin kan??
Tetapi perlu kita garis bawahi cinta disini ada tingkatannya. Jangan kita menelan mentah-mentah arti cinta yang hanya untuk lawan jenis.

Adapun tingkatan cinta ada 6:
1. Al ‘alaqoh (hubungan biasa-biasa saja) atau kecenderungan semata. Ini diberikan kepada semua materi di langit dan bumii untuk dimanfaatkan. Alangkah bodohnya bila kita memberi cinta kita kepada materi dunia atau bahkan sampai menghamba pada materi.
2. Al ‘athf (Simpati) yang diberikan kepada insan sesama manusia sebagai wujud kepedulian kita untuk mendakwahi mereka.
3. Ash Shababah (Empati) yaitu yang diberikan kepada sesama muslim karena ada rasa ukhuwah yang erat.
4. Asy Syauq (Rindu) yang diberikan kepada sesama muslim yang mukmin sebagai wujud kasih sayang dan cinta.
5. Al ‘isyq (Kemesraan) yang diberikan kepada Rasullullah saw dan Islam dengan cara meneladani ajaran beliau
6. At Tattayum (Penhambaan) yaitu cinta inii hanya boleh diberikan kepada Allah dengan menghamba dan menyembah-Nya”

Sebuah hadist riwayat Abu Daud yang bercerita tentang lelaki yang tengah duduk di dekat Nabi saw.
“Saat itu lewatlah seorang lelaki dihadapan mereka. Lalu orang yang duduk di samping Nabi berkata, “Ya Rasul, sesungguhnya aku mencintainya karena Allah”
Lalu Nabipun berkata, “Sudahkah kau beritahukan padanya?”
Orang itu menjawab, “ Belum ya Rasul”
Nabi berkata,” Nah beritahukan padanya”
Orang itupun akhirnya berkata kepada orang yang dicintainya. “ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah”
Kemudian dia menjawab “ Semoga Allah merahmatimu karena kau mencintai karena Allah”

Tetapi hadist ini jangan ditelan begitu saja. Pengungkapan cinta itu harus dengan syari’at, soalnya banyak cowok yang menjadikan hadist ini sebagai pembenar menembak cewek. Kan mengungkapkan perasaan kepada yang dicintai itu sunnah, begitu kata mereka.
Kalau ngaku muslim pantang dong pacaran, itu namanya ngotori almamater sendiri. Kalau berani mengungkap cinta, maka harus berani mengkitbah selanjutnya nikah.

BAGAIMANA MENERIMA HADIAH???

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak ketahui (ilmunya). Karena pendengaran, penglihatan dan hati pasti dimintai pertanggungjawaban”. QS Al Isra’ ayat 36

Bagaimana kalau makan cokelat hadiah valentin?
Menurut Ustad Budiman Mustofa, Lc. Beliau lulusan Al Ahzar Cairo yang mengajar di PonPes As Salam Surakarta mengatakan
“Cokelatnya (dzatnya) mungkin tidak haram tapi keharaman sesuatu terkadang juga dipengaruhi oleh sebab lain. Apalagi jika ada hubungannya dengan keyakinan (aqidah). Wallahua’lam”
Maksudnya daripada terjebak sesuatu yang haram maka kita jauhi, tidak perlu coba-coba ikut-ikut menikmati coklat yang tidak jelas.

Sekarang kita menjadi paham apa yang harus kita lakukan. Tinggal hati kita masihkah kita berusaha berbohong pada diri kita sendiri. Dan selamat berubah untuk nasib kita sendiri.

Minggu, 15 Februari 2009

BAROKAH DARI ALLAH

Bismillahirrahmani rahim

Maha suci Allah, dan segala puji hanya patut dipersembahkan pada pemilik dan pencipta segala yang ada di bumi ini.

Laa haula walaa quwwata illa billah
segala kekuatan Allahlah yang mengirimkan. Fa inna ma'al usri yusro, inna ma'al usri yusro. Kemudahan dari Allah dalam pemberiannya bagi kami, sebab dengan kehendaknya Departemen kerohanian Islam di STKIP telah kita pegang.
Tinggal bagaimana para kader dakwah memperjuangkan amanah yang diberikan.

Ya Allah mudahkanlah jalan kami semoga limpahan cinta Mu serta kasih dan sayang Mu merahmati kami.

Hanya pada Mu kami menggantungkan segala harap